Selasa, 11 September 2012

Hyperbaric Oxygen

Oksigen Hiperbarik

Terapi oksigen hiperbarik merupakan bentuk pengobatan, penderita harus berada dalam ruangan bertekanan  dan bernafas dengan oksigen murni 100% pada tekanan udara lebih besar dari pada udara atmosfer normal, yaitu sebesar 1 atm (760 mmHg). Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang pada waktu menyelam atau berada dalam ruangan udara bertekanan tinggi (hyperbaric chamber) yaitu suatu ruangan kedap udara terbuat dari perangkat keras yang mampu diberikan tekanan lebih besar 1 atm (ruang kompresi) besarta sumber oksigen dan sistem penyalurannya ke dalam ruang rekompresi tersebut.

Dua efek penting yang mendasar pada terapi oksigen hiperbarik adalah:

  • Efek mekanik meningkatnya tekanan lingkungan atau ambient yang memberikan manfaat penurunan volume gelembung gas atau udara seperti pada terapi penderita dekompresi akibat kecelakaan kerja penyelaman dan gas emboli yang terjadi pada beberapa tindakan medis rumah sakit.
  • Efek peningkatan tekanan parsial oksigen dalam darah jaringan yang memberikan manfaat terapiutik: bakteriostatik pada infeksi kuman anaerob, detoksikasi pada keracunan karbon monoksida, sianida dan hidrogensulfida, reoksigenasi pada kasus iskemia akut, crush injury, compartment syndrome maupun kasus iskemia kronis, luka yang tidak sembuh, nekrosis radiasi,skin graft preparation dan luka bakar.

Terapi hiperbarik untuk pertama kalinya digunakan pada penyakit dekompresi (DeCompression Ilness), yaitu suatu penyakit yang dialami oleh penyelam dan pekerja tambang bawah tanah akibat penurunan tekanan saat naik ke permukaan secara mendadak. Dari berbagai penelitan terungkap bahwa oksigen hiperbarik mempunyai manfaat lebih, tidak terbatas pada kasus - kasus penyelaman saja. Suatu contoh terapi oksigen hiperbaik yang berhasil digunakan dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Terapi oksigen hiperbaik sebenarnya merupakan terapi penunjang pada proses penyembuhan luka, Sedangkan perawatan utamanya sendiri adalah debridement dan penjahitan jika diperlukan.
Namun demikian oksigen hiperbarik dapat mempercepat proses penyembuhan luka, sehingga jaringan yang hipoksia memperlihatkan hasil yang baik pada terapi oksigen hiperbarik. Hal ini ditegaskan dalam hasil konfrensi kedokteran hiperbarik tahun 1991 di Ancona Italia, bahwa luka yang sulit sembuh (delayed wound healing) termasuk dalam kelompok Accepted Chronic Indication untuk terapi Oksigen Hyperbaric.

1 komentar: